Korea Utara dan Korea Selatan memiliki sejarah dan budaya yang sama sebelum terpecah setelah Perang Dunia II. Namun, perbedaan sistem politik, ekonomi, dan interaksi dengan dunia luar telah menciptakan perbedaan yang signifikan dalam kuliner kedua negara. Perbedaan antara masakan Korea Utara dan Korea Selatan, Masakan Korea Selatan berkembang dengan pengaruh modern dan globalisasi, sementara masakan Korea Utara lebih mempertahankan cara tradisional dengan bahan-bahan yang lebih terbatas.
Artikel ini akan membahas perbedaan antara masakan Korea Utara dan Korea Selatan dari segi bahan makanan, cara memasak, cita rasa, hingga pengaruh budaya dalam setiap hidangan.
1. Bahan Makanan yang Digunakan
Salah satu perbedaan paling mendasar antara masakan Korea Utara dan Korea Selatan adalah ketersediaan bahan makanan.
Korea Utara
Karena keterbatasan ekonomi dan iklim yang lebih dingin, masyarakat Korea Utara lebih mengandalkan bahan makanan lokal seperti jagung, kentang, dan gandum dibandingkan nasi yang lebih mahal. Sayuran seperti kol, lobak, dan bayam menjadi bahan utama dalam banyak masakan. Daging, terutama daging sapi dan babi, jarang dikonsumsi karena sulit diperoleh dan mahal. Sebagai gantinya, protein dari ikan dan makanan laut lebih sering digunakan.
Korea Selatan
Sebaliknya, Korea Selatan memiliki akses luas terhadap berbagai jenis bahan makanan, termasuk nasi, daging sapi berkualitas tinggi, makanan laut segar, dan berbagai jenis sayuran. Produk impor seperti keju, pasta, dan rempah-rempah dari negara lain juga banyak digunakan dalam masakan modern Korea Selatan.
2. Cara Memasak dan Teknik Pengolahan
Metode memasak di kedua negara juga menunjukkan perbedaan yang signifikan akibat kondisi ekonomi dan gaya hidup masyarakatnya.
Korea Utara
-
Teknik memasak lebih sederhana, dengan banyak hidangan yang direbus, dikukus, atau difermentasi.
-
Penggunaan bumbu lebih minimal dibandingkan Korea Selatan, karena keterbatasan bahan dan rempah-rempah.
-
Pengawetan makanan seperti kimchi dan ikan asin sangat umum karena cuaca dingin yang membuat sulitnya mendapatkan bahan segar sepanjang tahun.
-
Memasak dengan kayu bakar atau arang masih banyak dilakukan di daerah pedesaan.
Korea Selatan
-
Metode memasak lebih beragam, termasuk memanggang, menumis, dan menggoreng dengan minyak.
-
Penggunaan bumbu lebih berani, dengan banyak variasi saus dan pasta cabai seperti gochujang.
-
Banyak restoran dan warung makan yang menggunakan teknologi modern untuk menyajikan makanan dengan lebih cepat dan efisien.
-
Teknik memasak Barat dan Jepang juga banyak diadaptasi ke dalam hidangan Korea modern.
3. Cita Rasa dan Penggunaan Bumbu
Perbedaan lain yang mencolok adalah dalam hal cita rasa dan penggunaan bumbu dalam masakan sehari-hari.
Korea Utara
-
Cita rasa cenderung lebih ringan dan alami karena penggunaan bumbu yang terbatas.
-
Masakan lebih menonjolkan rasa asli dari bahan makanan tanpa banyak tambahan saus atau bumbu pedas.
-
Beberapa makanan memiliki rasa yang lebih asin karena teknik pengawetan yang masih tradisional.
-
Makanan yang diasap atau dikeringkan lebih umum karena alasan ketahanan pangan.
Korea Selatan
-
Rasa lebih kuat dengan dominasi pedas, manis, dan gurih.
-
Penggunaan gochujang (pasta cabai), doenjang (pasta kedelai), dan bawang putih lebih banyak dibandingkan di Korea Utara.
-
Hidangan khas seperti kimchi di Korea Selatan lebih pedas dan beragam, sementara di Korea Utara lebih ringan dan lebih banyak menggunakan air garam dibandingkan cabai.
-
Pengaruh internasional membuat makanan Korea Selatan memiliki lebih banyak variasi rasa, termasuk fusion food.
4. Beberapa Hidangan Khas Korea Utara dan Korea Selatan
Berikut beberapa contoh hidangan khas dari masing-masing negara dan bagaimana perbedaannya.
Hidangan Korea Utara
-
Naengmyeon Pyongyang – Mi dingin berbasis soba yang lebih ringan dalam rasa dan sering disajikan dengan kuah bening.
-
Onban – Sup nasi tradisional yang lebih sederhana dibandingkan sup Korea Selatan.
-
Imjasutang – Sup ayam dingin dengan kacang pinus yang memiliki cita rasa lembut dan tidak terlalu berbumbu.
-
Danhobak bap – Labu manis kukus dengan nasi ketan, yang merupakan makanan khas rakyat Korea Utara.
Hidangan Korea Selatan
-
Bibimbap – Nasi campur dengan berbagai topping dan saus gochujang yang lebih kaya rasa.
-
Kimchi jjigae – Sup kimchi pedas yang menggunakan lebih banyak bumbu dan daging dibandingkan versi Korea Utara.
-
Samgyeopsal – Daging babi panggang yang sangat populer di Korea Selatan tetapi jarang ditemukan di Korea Utara.
-
Tteokbokki – Kue beras pedas yang menggunakan saus cabai merah yang khas.
5. Pengaruh Budaya dan Globalisasi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan kuliner antara kedua negara adalah keterbukaan terhadap pengaruh asing.
Korea Utara
-
Sangat tertutup terhadap dunia luar, sehingga masakannya masih mempertahankan cara tradisional dan tidak banyak berubah selama beberapa dekade terakhir.
-
Tidak ada pengaruh makanan Barat seperti burger, pasta, atau pizza, yang umum ditemukan di Korea Selatan.
-
Sumber daya yang terbatas membuat variasi makanan lebih sedikit dibandingkan dengan negara tetangganya.
Korea Selatan
-
Sangat terbuka terhadap tren makanan global, seperti K-Food yang kini populer di seluruh dunia.
-
Restoran cepat saji dari Amerika seperti McDonald’s, KFC, dan Starbucks sangat mudah ditemukan.
-
Hidangan fusion seperti kimchi pizza, ramen keju, dan Korean fried chicken adalah hasil dari pengaruh globalisasi yang mencampurkan budaya kuliner Korea dengan dunia.
Kesimpulan
Meskipun berasal dari budaya yang sama sebelum terpecah, masakan Korea Utara dan Korea Selatan kini memiliki perbedaan yang signifikan akibat pengaruh ekonomi, sosial, dan politik.
-
Korea Utara mempertahankan cita rasa yang lebih sederhana dengan bahan makanan yang terbatas, sementara Korea Selatan memiliki kuliner yang lebih beragam, kaya rasa, dan terbuka terhadap inovasi global.
-
Teknik memasak di Korea Utara lebih tradisional dan bertahan dengan metode fermentasi serta pengawetan makanan, sedangkan Korea Selatan lebih modern dengan penggunaan berbagai teknik memasak dan bumbu yang lebih kuat.
-
Globalisasi membuat masakan Korea Selatan semakin berkembang dan dikenal dunia, sementara masakan Korea Utara tetap lebih autentik dan bertahan dengan gaya yang lebih klasik.
Perbedaan ini mencerminkan bagaimana dua negara yang berasal dari akar yang sama berkembang dengan cara yang berbeda, termasuk dalam dunia kuliner.