Gigitan ular pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, bisa menjadi situasi darurat yang memerlukan tindakan cepat dan tepat. Beberapa gigitan ular mungkin tidak beracun, tetapi ada juga yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Sebagai pemilik hewan, penting untuk mengetahui cara mengenali gigitan ular, langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan, serta kapan harus membawa hewan ke dokter hewan. Artikel berikut akan membahas tentang Cara menangani hewan yang terkena gigitan ular
1. Mengenali Gigitan Ular pada Hewan
Sebelum melakukan tindakan pertolongan, pemilik harus mengenali tanda-tanda bahwa hewan telah digigit oleh ular. Tidak semua gigitan ular akan langsung terlihat, terutama jika hewan berbulu tebal atau terkena di area yang sulit dijangkau. Berikut beberapa tanda umum gigitan ular:
Tanda Fisik Gigitan Ular:
-
Luka gigitan kecil berbentuk dua titik
-
Bengkak atau memar di sekitar area gigitan
-
Pendarahan dari luka
Tanda-Tanda Keracunan Ular:
-
Lemah dan tidak bertenaga
-
Napas cepat atau sulit bernapas
-
Air liur berlebihan atau muntah
-
Tremor atau kejang
-
Gusi pucat atau kebiruan
-
Kehilangan kesadaran
Jika hewan menunjukkan gejala tersebut, segera lakukan tindakan pertolongan pertama dan bawa ke dokter hewan secepat mungkin.
2. Langkah Pertolongan Pertama
Saat mendapati hewan terkena gigitan ular, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Jauhkan Hewan dari Ular
Pastikan hewan tidak berada dalam bahaya lebih lanjut dengan menjauhkannya dari area ular tersebut. Jangan mencoba menangkap atau membunuh ular karena bisa membahayakan diri sendiri. Jika memungkinkan, ambil foto ular dari kejauhan untuk membantu dokter hewan mengidentifikasi spesiesnya.
2. Tetap Tenang dan Cegah Gerakan Berlebih
Semakin banyak hewan bergerak, semakin cepat racun menyebar dalam tubuh. Usahakan agar hewan tetap diam dan tenang. Jika mungkin, angkat bagian tubuh yang terkena gigitan lebih rendah dari jantung untuk memperlambat penyebaran racun.
3. Jangan Mengisap atau Menyayat Luka
Banyak mitos yang menyarankan untuk menyedot racun atau menyayat luka gigitan ular, tetapi ini tidak efektif dan justru bisa memperburuk kondisi hewan. Sebaiknya cukup bersihkan luka dengan kain bersih atau air jika memungkinkan.
4. Jangan Menggunakan Torniket
Mengikat anggota tubuh dengan kuat (torniket) untuk menghambat peredaran darah bisa berbahaya dan justru menyebabkan lebih banyak kerusakan jaringan. Jika ingin memperlambat penyebaran racun, cukup gunakan kain atau perban yang dibalut dengan ringan di atas luka, tetapi jangan terlalu kencang.
5. Bawa Hewan ke Dokter Hewan Secepatnya
Setelah melakukan pertolongan pertama, segera bawa hewan ke dokter hewan. Beberapa gigitan ular mungkin tidak beracun, tetapi pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk memastikan keselamatan hewan peliharaan.
3. Penanganan Medis oleh Dokter Hewan
Di klinik atau rumah sakit hewan, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menilai tingkat keparahan gigitan. Berikut beberapa langkah medis yang mungkin dilakukan:
-
Pemberian Antivenom: Jika ular yang menggigit termasuk jenis berbisa, dokter mungkin akan memberikan antivenom untuk menetralisir racun.
-
Terapi Cairan: Infus bisa diberikan untuk menjaga tekanan darah dan mencegah dehidrasi akibat efek racun.
-
Pengobatan Simtomatik: Jika hewan mengalami kejang, kesulitan bernapas, atau nyeri hebat, dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala tersebut.
-
Pembersihan Luka dan Antibiotik: Jika luka gigitan berisiko terinfeksi, dokter mungkin akan membersihkannya dan memberikan antibiotik.
Tingkat kesembuhan sangat tergantung pada jenis ular yang menggigit dan seberapa cepat hewan mendapatkan penanganan medis.
4. Pencegahan Agar Hewan Tidak Digigit Ular
Mencegah gigitan ular lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko hewan peliharaan terkena gigitan ular:
1. Hindari Area yang Berisiko
Jika sering membawa anjing berjalan-jalan, hindari area dengan rumput tinggi, tumpukan kayu, atau tempat yang berpotensi menjadi sarang ular.
2. Jaga Kebersihan Lingkungan
Ular sering bersembunyi di tempat yang lembab dan penuh semak. Jaga kebersihan halaman rumah dengan memangkas rumput dan membuang benda-benda yang bisa menjadi tempat persembunyian ular.
3. Awasi Hewan Saat Beraktivitas di Luar
Jangan biarkan hewan berkeliaran bebas tanpa pengawasan, terutama di daerah yang rawan ular. Jika memungkinkan, gunakan tali saat berjalan-jalan dengan anjing.
4. Gunakan Penghalang Ular
Jika tinggal di daerah dengan banyak ular, pertimbangkan memasang pagar atau jaring khusus untuk menghalangi ular masuk ke halaman rumah.
5. Ajarkan Hewan untuk Tidak Mendekati Ular
Beberapa anjing bisa dilatih untuk menghindari ular. Jika memungkinkan, ajak mereka mengikuti pelatihan anti-ular yang mengajarkan mereka untuk tidak mendekati atau menyerang ular.
Kesimpulan
Gigitan ular pada hewan peliharaan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Pemilik hewan harus mampu mengenali tanda-tanda gigitan ular dan segera memberikan pertolongan pertama sebelum membawa hewan ke dokter hewan. Hindari tindakan yang dapat memperburuk kondisi, seperti menghisap racun atau menggunakan torniket. Selain itu, pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko gigitan ular, termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengawasi hewan saat berada di luar rumah. Dengan langkah yang tepat, hewan peliharaan memiliki peluang lebih besar untuk selamat dan pulih dari gigitan ular.